Cari alamat situs disini?

Google
 

Sabtu, 14 Juli 2007

Keajaiban Statitik Al-Quran

KEAJAIBAN AL-QURAN - STATISTIK DI DALAM AL-QURAN
Subhanallah,
Satu kajian telah dijalankan oleh seorang cendekiawan Islam drpad Ikhwan Muslimin, Dr Tariq Al-Suwaidan yang mana beliau mendapati beberapa "keajaiban" statistik di dalam al-Quran. Secara ringkasnya, kajian tersebut menunjukkan bahawa :
Perkataan/maksud dan bilangan yg disebut didalam Al-Quran
(1) al-dunya (dunia) =115, al-akhirah (akhirat)= 115
(2) al-malaikat (malaikat) =88 , al-syayateen (syaitan) = 88
(3) al-hayat (kehidupan)= 145, al-maut (kematian) = 145
(4) al-rajul (lelaki)= 24 , al-mar'ah (perempuan) = 24
(5) al-shahru (bulan) = 12
(6) al-yauum (hari)= 365
(7) al-bahar (lautan) 32 al-barr (daratan)= 13
Jika kita campurkan jumlah perkataan yang membawa maksud "lautan" dan "daratan", jumlahnya adalah 45 (32 + 13) Dan jika dibuat kira-kira mudah:
i) Lautan : 32 / 45 X 100% = 71.11111111%
ii) Daratan : 13 / 45 X 100% = 28.88888888%
Jumlah = 100%
geovisit();

Read More....

Fungsi Gunung



Fungsi Gunung

Dengan perpanjangannya yang menghujam jauh ke dalam maupun ke atas permukaan bumi, gunung-gunung menggenggam lempengan-lempengan kerak bumi yang berbeda, layaknya pasak. Kerak bumi terdiri atas lempengan-lempengan yang senantiasa dalam keadaan bergerak. Fungsi pasak dari gunung ini mencegah guncangan dengan cara memancangkan kerak bumi yang memiliki struktur sangat mudah bergerak.
Al Qur’an mengarahkan perhatian kita pada fungsi geologis penting dari gunung.
"Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka..." (Al Qur'an, 21:31)
Sebagaimana terlihat, dinyatakan dalam ayat tersebut bahwa gunung-gunung berfungsi mencegah goncangan di permukaan bumi.
Kenyataan ini tidaklah diketahui oleh siapapun di masa ketika Al Qur’an diturunkan. Nyatanya, hal ini baru saja terungkap sebagai hasil penemuan geologi modern.
Menurut penemuan ini, gunung-gunung muncul sebagai hasil pergerakan dan tumbukan dari lempengan-lempengan raksasa yang membentuk kerak bumi. Ketika dua lempengan bertumbukan, lempengan yang lebih kuat menyelip di bawah lempengan yang satunya, sementara yang di atas melipat dan membentuk dataran tinggi dan gunung. Lapisan bawah bergerak di bawah permukaan dan membentuk perpanjangan yang dalam ke bawah. Ini berarti gunung mempunyai bagian yang menghujam jauh ke bawah yang tak kalah besarnya dengan yang tampak di permukaan bumi.
Dalam tulisan ilmiah, struktur gunung digambarkan sebagai berikut:
Pada bagian benua yang lebih tebal, seperti pada jajaran pegunungan, kerak bumi akan terbenam lebih dalam ke dalam lapisan magma. (General Science, Carolyn Sheets, Robert Gardner, Samuel F. Howe; Allyn and Bacon Inc. Newton, Massachusetts, 1985, s. 305)
Dalam sebuah ayat, peran gunung seperti ini diungkapkan melalui sebuah perumpamaan sebagai "pasak":
"Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, dan gunung-gunung sebagai pasak?" (Al Qur'an, 78:6-7)
Dengan kata lain, gunung-gunung menggenggam lempengan-lempengan kerak bumi dengan memanjang ke atas dan ke bawah permukaan bumi pada titik-titik pertemuan lempengan-lempengan ini. Dengan cara ini, mereka memancangkan kerak bumi dan mencegahnya dari terombang-ambing di atas lapisan magma atau di antara lempengan-lempengannya. Singkatnya, kita dapat menyamakan gunung dengan paku yang menjadikan lembaran-lembaran kayu tetap menyatu.
Fungsi pemancangan dari gunung dijelaskan dalam tulisan ilmiah dengan istilah "isostasi". Isostasi bermakna sebagai berikut:
Isostasi: kesetimbangan dalam kerak bumi yang terjaga oleh aliran materi bebatuan di bawah permukaan akibat tekanan gravitasi. (Webster's New Twentieth Century Dictionary, 2. edition "Isostasy", New York, s. 975)
Peran penting gunung yang ditemukan oleh ilmu geologi modern dan penelitian gempa, telah dinyatakan dalam Al Qur’an berabad-abad lampau sebagai suatu bukti Hikmah Maha Agung dalam ciptaan Allah.
"Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka..." (Al Qur'an, 21:31)


Sumber: Harun Yahya

Read More....

Jumat, 13 Juli 2007

Lautan yang tidak bercampur satu sama lain

Lautan yang Tidak Bercampur Satu Sama Lain

Terdapat gelombang besar, arus kuat, dan gelombang pasang di Laut Tengah dan Samudra Atlantik. Air Laut Tengah memasuki Samudra Atlantik melalui selat Jibraltar. Namun suhu, kadar garam, dan kerapatan air laut di kedua tempat ini tidak berubah karena adanya penghalang yang memisahkan keduanya.
Salah satu di antara sekian sifat lautan yang baru-baru ini ditemukan adalah berkaitan dengan ayat Al Qur’an sebagai berikut:
"Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tak dapat dilampaui oleh masing-masing." (Al Qur'an, 55:19-20)
Sifat lautan yang saling bertemu, akan tetapi tidak bercampur satu sama lain ini telah ditemukan oleh para ahli kelautan baru-baru ini. Dikarenakan gaya fisika yang dinamakan "tegangan permukaan", air dari laut-laut yang saling bersebelahan tidak menyatu. Akibat adanya perbedaan masa jenis, tegangan permukaan mencegah lautan dari bercampur satu sama lain, seolah terdapat dinding tipis yang memisahkan mereka. (Davis, Richard A., Jr. 1972, Principles of Oceanography, Don Mills, Ontario, Addison-Wesley Publishing, s. 92-93.)
Sisi menarik dari hal ini adalah bahwa pada masa ketika manusia tidak memiliki pengetahuan apapun mengenai fisika, tegangan permukaan, ataupun ilmu kelautan, hal ini dinyatakan dalam Al Qur’an.

Sumber : Harun Yahya



Read More....

Selasa, 10 Juli 2007

Saatnya Berubah

Tidak ada manusia yang tidak pernah berbuat salah, karena manusia memang diciptakan memiliki sifat lupa, malas dan iri.
Dalam bahasa arab manusia biasanya disebut dengan lapadz Annas (artinya manusia), tetapi jangan juga dilupa kalau annas dalam bahas arab dapat juga berarti lupa, maka manusia akan banyak lupanya dari pada ingetnya.
Pada dasarnya keputusan dalam kehidupan manusia dipengaruhi oleh 3 faktor penting Yaitu:

  1. Darah yaitu cairan yang mengalir dalam tubuh manusia yang mempengaruhi hawa nafsu manusia. Maka apabila ada manusia yang hanya lebih mendahulukan hawa nafsunya dari pada hatinya maka manusia ini dikontrol oleh darahnya sendiri.
  2. Otak/akal biasa disebut ra'yu yaitu pemikiran manusia berdasarkan pada cara berfikirnya manusia itu sendiri, apabila manusia tersebut cara berfikirnya didominasi oleh agama maka keputusan yang keluarpun akan religius tetapi sebaliknya apabila cara berfikir manusia tersebut sekuler maka keputusan yang keluarpun akan nasionalis.
  3. Hati biasa disebut Qalbu yaitu suatu fitrah manusia. Hati akan berkata salah apabila kita melakukan kesalahan. sebagai contoh apabila kita melakukan kesalahan misalnya korupsi atau lainnya kita tahu dalam hati dan bathin kita bergejilak bahwa yang kita lakukan tersebut adalah salah, maka tergantung apakah kita akan mengikuti kata hati kita atau sebaliky.

Sebagai seorang muslim keputusan yang hasus didahulukan dalam berfikir adalah hati karena tidak semua yang Allah ciptakan dapat dicerna oleh akal atau nafsu manusia.

Ketua IRNU

Hendra Wijaya

Read More....

Senin, 09 Juli 2007

Batu Gantung Isra Mi'raj


Batu Gantung
Bukti kebesaran Allah SWT batu tempat duduk Nabi Muhammad SAW saat Isra Mi'raj sampai kini masih tetap melayang di udara. Pada saat Nabi Muhammad mau Mi'raj batu tsb ikut, tetapi Nabi SAW menghentakan kakinya pada batu tsb, maksudnya agar batu tsb tak usah ikut. Kisah Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW tentang batu gantung tsb yang berada dalam masjid Umar (Dome of the Rock) di Lingkungan Masjidil AQSHA di Yarusalem ini foto dari rekan saya , riska sewaktu melawat Al Aqsa (yg sebenarnya) di Jerusalem, Subhanallah ... foto ini bisa lolos karena tidak diketahui oleh pihak israel yg menjaga tempatnya dengan sangat ketat.

Read More....

Liga Arab akan Bahas Perdamaian dengan Israel

Sejumlah diplomat negara-negara Arab dan Israel membenarkan rencana kunjungan wakil Liga Arab ke Israel dalam waktu dekat ini. Kementerian Luar Negeri Yordania sudah menyatakan bahwa menterinya, Abdul-Ilah al-Khatib akan tiba di Yerusalem pada Kamis lusa. Begitu juga dengan Menlu Mesir, Ahmed Aboul Gheit.
Kunjungan dua menteri luar negeri Arab itu ke Israel, menjadi kunjungan pertama pertama perwakilan Liga Arab ke Israel. Mereka akan membahas tentang upaya perdamaian antara Palestina-Israel dan membicarakan kemungkinan dukungan untuk Presiden Palestina Mahmud Abbas.
Juru bicara kementerian luar negeri Israel, Mark Regev mengatakan, terkait upaya perdamaian Palestina-Israel, akan dibahas tentang pengakuan penuh Arab terhadap eksistensi negara Israel berdasarkan syarat negara-negara Arab agar Israel mundur dari wilayah-wilayah Palestina yang didudukinya sejak Perang Timur Tengah tahun 1967. Masalah lainnya yang akan dibicarakan adalah masalah pembentukan negara Palestina.
"Ini kunjungan pertama Liga Arab ke Israel. Mereka akan membahas bagimana syarat-syarat perdamaian yang diajukan Liga Arab bisa mencapai kesesuaian antara Israel dan Palestina, " kata Regev.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Liga Arab, Amir Moussa hari Minggu (8/7) mengatakan bahwa kunjungan Liga Arab yang diwakili menlu Mesir dan Menlu Yordania ke Israel adalah atas permintaan komite inisiatif perdamaian Liga Arab agar Arab melakukan kontak dengan Israel.
Mesir dan Yordania akan menjadi utusan khusus inisiatif perdamaian Liga Arab, karena kedua negara itu sudah sejak lama menandatangani kesepakatan damai dengan Israel.

Read More....